Maasyiral Muslimin Rahimakumullahu!Dalam suatu hadis dari Abdullah bin Umar ra berkata “Rasulullah saw menghadap ke arah kami seraya bersabda ‘Wahai kaum muhajirin ada lima hal yg aku berlindung kepada Allah agar kalian tidak menjumpainya tidaklah menyebarkan perbuatan keji pada suatu kaum hingga mereka berterang-terangan melakukannya melainkan mereka akan ditimpa wabah-wabah penyakit dan kelaparan yg belum menimpa orang-orang sebelum mereka; tidaklah suatu kaum yg mengurangi takaran melainkan mereka akan ditimpa paceklik sulit mendapat makanan dan jahatnya penguasa; tidaklah suatau kaum yg enggan mengeluarkan zakat dari harta mereka melainkan akan terhalang hujan dari langit kalau saja bukan krn binatang niscaya tidak dturunkan hujan; tidaklah suatu kaum mengingkari janji melainkan Allah akan menguasakan atas mereka musuh-musuh yg bukan dari golongan mereka mereka mengambil harta yg ada di tangan mereka. Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak menerapkan hukum Allah dan memilih-milih apa yg Allah turunkan di dalam kitab-Nya niscaya Allah akan menjadikan kekerasan di antara mereka’.” . Maasyiral Muslimin Rahimakumullahu!Kita yg hidup pada zaman sekarang ini telah menemui apa-apa yg ditakutkan oleh Nabi saw dan para sahabatnya tentang lima perkara yg ada dalam hadis di atas. Nabi saw telah memberi rumusan kepada kita dgn jelas dan gamblang lima penyakit masyarakat yg dapat membawa kehancuran. Lima penyakit yg akan membawa azab kerusakan dan kemurkaan Allah terhadap pelakunya juga manusia yg hidup di sekitarnya. Maka dalam kesempatan yg singkat ini marilah kita kaji satu persatu apa rumusan itu sehingga kita dapat mengetahuinya dan menghindar jangan sampai terjadi pada diri kita keluarga kita lingkungan kita atau dalam negara kita ini. Pertama Perzinaan yg Tersebar dan Terang-terangan Kita tidak dapat menutup mata dari bentuk penyakit ini. Perzinaan dalam bentuk pelacuran baik yg dilokalisasi ataupun yg ilegal sudah merupakan kewajaran yg tidak wajar. Bahkan pemerintah pun terkesan merasa diuntungkan dgn adanya bisnis esek-esek ini yaitu dgn adanya pemasukan pajak. Padahal akibat dari kegiatan atau perbuatan keji ini adl sangat besar bagi masyarakat. belum lagi selesai penanganannya akibat yg ditimbulkannya sudah sekian jauh menjalar dan menular ke pelosok-pelosok daerah dan tempat-tempat yg subur utk praktek pelacuran ini. Yang lbh mengerikan lagi adl bahwa perzinaan ini telah menimpa anak-anak di bawah umur anak-anak kaum muslimin yg miskin dan jahil anak-anak yg seharusnya duduk manis di bangku-bangku sekolah anak-anak yg seharusnya tidak terbebani mencari nafkah. Berapa banyak surat kabar TV dan media lainnya memberitakan kasus orang tua menjual anaknya menjadi pelacur utk untuk menopang hidupnya. Anak-anak sebagai generasi penerus dan tulang punggung masa depan rusak dan terjerumus dalam lembah perzinaan yg akan menjadi penyesalan seumur hidup baginya. Di antara akibat yg telah nyata dan jelas adl menyebarnya virus AIDS ke seluruh dunia. Maka tungggulah apa yg terjadi jika kita hanya berpangku tangan dgn keadaan ini sebab Allah menyatakan dalam firman-Nya yg bermakna “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yg tidak khusus menimpa orang-orang yg zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” Benarlah apa yg dinyatakan Nabi saw “Tidaklah menyebar perbuatan keji pada suatu kaum hingga mereka berterang-terangan melakukannya melainkan mereka akan ditimpa wabah-wabah penyakit dan kelaparan yg belum menimpa orang-orang sebelum mereka.” Kedua Penipuan terhadap Timbangan Karena keimanan yg lemah dan tidak percaya adanya jaminan rezeki dari Allah membuat para pedagang dan usahawan berbuat curang yaitu mengurangi timbangan. Perbuatan curang dalam hal ini kian membudaya. Banyak penjual yg menipu melalui timbangan dan takaran. Tidak ahanya penjual pembeli pun ikut mencari celah utk tidak dirugikan bahkan kadang kala dgn bentuk penipuan lain terhadap pedagang. Allah sudah mengingatkan dalam firman-Nya yg artinya “Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dgn adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adl kerabatmu dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” Kecurangan dan penipuan dalam jual beli termasuk hal yg diharamkan Allah dan merupakan suatu penyakit masyarakat yg membawa akibat yg buruk bagi masyarakat. Jika hal ini terus berlarut-larut di kalangan masyarakat atau di suatu negeri maka tunggulah ancaman Allah sebagaimana yg dinyatakan Nabi saw “Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran melainkan mereka akan ditimpa paceklik sulit mendapat makanan dan jahatnya penguasa.” Kalau kita lihat dan rasakan keadaan kita sekarang maka akan kita sadari bahwa kita dalam kondisi ini entah sampai kapan penyakit dan akibat dari keadaan ini akan berlalu. Ketiga Tidak Mau Menunaikan Zakat Ketimpangan sosial tidak akan selesai penanganannya dgn teori ekonomi apa pun dari manusia. Kita sudah lihat hasil dari sosialisme leberalisme dll. Allah telah membekali manusia dgn suatu bentuk solusi yg ampuh dan telah teruji pada zaman-zaman kejayaan khilafah Islamiyah. Zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz orang -orang fakir miskin terangkat nasibnya sampai mereka menolak harta dari baitul mal. Pada saat ini jumlah orang kaya tidak sedikit bahkan di antara mereka ada yg mempunyai gunung pulau dll. Mengapa fakir miskin semakin banyak dan tak terkendalikan? Karena orang-orang yg mampu dan berhak membayar zakat semakin sedikit dan rapuh kesadarannya. Maka tunggulah akibatnya yg dijanjikan Allah melalui lisan Nabi-Nya “Tidaklah suatu kaum yg enggan mengeluarkan zakat dari harta mereka melainkan akan terhalang hujan dari langit kalau saja bukan krn binatang niscaya tidak akan diturunkan hujan.” Kalau sampai saat ini masih ada hujan bahkan sampai banjir maka kita jangan merasa bahwa masih banyak orang-orang kaya kita yg membayar zakat tetapi masih banyak hewan-hewan di sekitar kita yg Allah masih kasihi dgn menurunkan hujan kepada mereka. Sebab jika kita menyatakan banyaknya orang kaya yg membayar zakat maka tandanya adl hujan dan tidak adanya ketimpangan sosial. Keempat Melanggar Janji Allah dan Rasul-Nya “Tidaklah suatu kaum mengingkari janji melainkan Allah akan menguasakan atas mereka musuh-musuh yg bukan dari golongan mereka mereka mengambil harta yg ada di tangan mereka.” Fenomena ini ada di berbagai negara Islam di dunia. Banyak negara-negara yg mayoritas Islam ketika berjuang melawan penjajah dgn pekik Allah Akbar dan berikrar menegakkan kalimat Allah tetapi apabila kemerdekaan itu telah dicapai justru yg mereka pakai adl hukum manusia atau mengambil aturan-aturan manusia dan mengingkari janji mereka kepada Allah dan Rasul-Nya maka jadilah negara-negara tersebut tetap dalam kekuasaan musuh-musuh Islam yg selalu memeras dan menggali hasil bumi dan kekayaan negara tersebut. Kelima Para Pemimpin Tidak Berhukum dgn Hukum Allah Penyakit yg kelima ini sangat kronis dan parah kalau diibaratkan penyakit kanker sudah mencapai stadium akhir yg menjelang ajal mengapa? Jawabannya kita dapat lihat sendiri dari beberapa negara yg mayoritas Islam di dunia ini. Al-Jazair memakai hukum Prancis Malaysia memakai hukum Inggris Indonesia memakai hukum Belanda dllnya. Maka jangan heran jika ancaman Allah mengenai mereka yg para pemimpinnya tidak mau berhukum dgn Alquran dan Sunnah yaitu dgn adannya perpecahan di kalangan mereka pertentangan di kalangan elit politik dan suburnya kekerasan di antara mereka dalam mencari posisi penting masing-masing. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia yg notabene adl mayoritas Muslim tetapi tidak menggunakan hukum yg berdasarkan Alquran dan as-Sunnah terdapat kejadian-kejadian besar tentang kekerasan dan keributan baik dari kalangan masyarakat bawah maupun samapai elit politik. Jatuhnya presiden-presiden kita sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Gusdur dgn tidak wajar merupakan bukti bahwa apa yg telah difirmankan oleh Allah memang benar dan memang pasti benar. Maasyiral Muslimin Rahimakumullahu!Sudah menjadi kewajiban kita dalam menghadapi keadaan seerti sekarang ini bahwa kita harus tetap istiqamah sabar dan jangan berputus asa. Kita harus bangkit utk berupaya memperbaiki keadan ini. Sebab jika kita hanya berpangku tangan dan tidak mau mencegah dan memerintahkan yg ma’ruf maka resiko bagi umat ini akan semakin berat. “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yg tidak khusus menimpa orang-orang yg dzalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” . Dalam tafsir Ibnu katsir dan Qurtubi ayat ini dikaitkan dgn suatu hadis dari Aisyah ra yg maknannya “Apabila telah tersebar luas kemaksiatan maka Allah akan menurunkan kesusahan pada penghuni negeri itu. Berkata aku ‘bukankah di antara mereka ada yg ta’at’? Nabi saw menjawab ‘Mereka nanti akan dikumpulkan dalam naungan rahmat Allah ‘.” Ya Rabb kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah!Ya Tuhan kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yg berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yg sebelum kami!Ya Rabb kami janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yg tak sanggup kami memikulnya!Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami!Engkaulah Penolong kami maka tolonglah kami atas kaum yg kafir!Ya Rabb kami janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau krn sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi . Aamin. Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm